Masyarakat Perkotaan Didorong Kembangkan Hydroponik

Share it:
Martapura, infoPublik – Masyarakat yang tidak memiliki lahan untuk bercocok tanam namun berkeinginan untuk memiliki tanaman sendiri, tak perlu putus asa. Becocok tanam sekarang tak mesti di lahan luas, namun juga bisa dikembangkan di lahan terbatas.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan luas seperti yang berada di perkotaan, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, mendorong agar masyarakat  mengembangkan tanaman system hydroponik.
Kepala Dinas Tanaman Pangandan Hortikultura (DTPH)  Kabupaten Banjar  Ir H M Fachry, MP mengatakan,  menanam dengan metode hydroponik ini tidak memerlukan lahan yang luas dan sangat cocok dikembangkan di wilayah perkotaan.  "Media tanamnya bisa diletakkan di halaman teras rumah dengan memanfaatkan barang bekas seperti kotak plastik buah atau styrofoam,  gelas air mineral, botol air mineral atau lainya," ujarnya, Senin (19/6), di kantornya.
Ditambahkan Kepala Bidang Teknologi Pertanian Pengolahan dan Pemasaran DTPH Kabupaten Banjar Rolibi Zamroni SP,  Hidroponik merupakan salah satu program unggulan di bidang teknologi pertanian  yang  bahan dan peralatannya didesain sangat sederhana.  “Bahkan  bisa dari barang bekas sekalipun sehingga dengan mudah bisa diadopsi oleh warga,” jelasnya.
Pihaknya mengaku terus menyosialisasikan kepada warga untuk menanam dengan metode hidroponik, dengan memanfaatkanpekarangan rumah. Tanaman hydoponik bisa dikembangkan setidaknya untuk memenuhi kebutuhan sayur bagi keluarga sendiri serta sebagai penghijauan.
Program ini lanjut dia, untuk mendukung program Dinas Tanaman Pangandan Hortikultura. Bahkan ketika disosialisasikan kepada masyarakat dan petani, mendapat respon yang sangat baik, karena selain bisa diterapkan di lahan yang sempit, juga karena kualitas tanaman lebih bagus juga tidak menggunakan tanah dan pupuk maupun pestisida bahan kimia.
Dinas Tanaman Pangandan Hortikultura Kabupaten Banjar ke depan berencana membuat sentra pertanian yang bebas bahan kimia seperti pestisida, pupuk kimia, namun hanya menggunakan pupuk alami seperti kompos arang sekam. (MC-Kab.Banjar/riza/dani)
Share it:

media

Technology

Post A Comment:

0 comments: