Martapura, infoPublik – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan
Persandian Kabupaten Banjar, siap membantu pengembangan keterampilan
anak panti asuhan, terutama berkaitan dengan kemampuan mengoperasikan
komputer.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo,
Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, HM. Farid Soufian, saat
berkunjung dan memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Putri Nahdlatul
Ulama di Desa Bincau Kecamatan Martapura, Kamis (7/6).
Farid
Mengatakan, para penghuni panti asuhan juga perlu dibekali keterampilan
dalam mengoperasikan komputer, agar nantinya terbiasa ketika sudah
memasuki dunia kerja. “Kita bisa beri latihan untuk pembuatan website
misalnya atau tentang photoshop,” imbuh Farid diiyakan Kabid Pengelolaan
Informasi dan Komunikasi Publik, Heru Pitaya.
Pada kunjungan ke
Panti Asuhan Putri NU yang juga sebagai pondok pesantren ini, Farid
beserta jajaran Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten
Banjar, menyerahkan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok untuk penghuni
panti. Bahkan dia berkeinginan untuk membuatkan video profile panti
asuhan tersebut, agar bisa disosialisasikan melalui internet dan media
sosial.
“Kita harapkan, bantuan ini bisa bermanfaat bagi anak-anak
panti asuhan ini, dan semoga segala amal ibadah kita di bulan Ramadan
ini diterima oleh Allah SWT,” ujar Farid, saat menyerahkan bantuan
kepada pengurus panti.
Pimpinan Panti Asuhan Putri NU Martapura,
HM Sayuti menjelaskan, panti asuhan yang dipimpinnya sekaligus sebagai
pondok pesantren. Ia membangun panti tersebut di atas lahan sekitar 1,5
hektare sejak 2003 dan sudah ada beberapa anak panti yang kini lulus
sebagai sarjana dan berumah tangga.
Sayuti menjelaskan bahwa panti
asuhan yang dipimpinnya kini dihuni oleh 94 anak yang kesemuanya putri
dengan usia bervariasi mulai dari usia madrasyah, tsanawiyah hingga
aliyah. Mereka berasal dari berbagai kabupaten baik dari Provinsi
Kalimantan Selatan maupun dari Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Timur.
“Unit komputer memang ada kami miliki, namun karena
keterbatasan pengetahuan para pengajar, jadi masih kesulitan dalam
mengembangkan keterampilan anak-anak. Kami sangat berterima kasih jika
memang nanti dibantu untuk melatih mereka,” jelasnya.
Sayuti juga
menjelaskan bahwa peraturan di panti asuhannya tidak membolehkan
anak-anak menggunakan gadget atau internet. Bahkan mereka juga dilarang
untuk menonton televisi secara bebas. “Peraturan ini sengaja kami
terapkan, karena anak-anak masih berusia sangat muda, kecuali nanti
kalua sudah dewasa. Kami khawatir mereka belum mampu untuk memilah mana
informasi yang positif mana yang negative,” jelas beliau, seraya
mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Dinas Kominfo,
Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar.
(MC-Kominfo-Kab.Banjar/Andri/Dani)
Post A Comment:
0 comments: