Martapura, InfoPublik
- Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Perencanaan Pembangunan
Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Banjar menggandeng Institut
Agama Islam Darussalam (Insida) Martapura menyusun Masterplan Kota
Martapura sebagai Serambi Mekah.
Ekspose penyusunan masterplan
dilaksanakan Kamis (8/11/2018), di aula Bauntung Bappelitbang Banjar
dihadiri tim dari SKPD lingkup Kabupaten Banjar terkait, Kemenag Banjar.
Hadir pula tenaga ahli dari Insida yang diketuai Dr H Quzwini.
Kabid Sosbud dan SDM Bappelitbang Banjar
H Syahruddin menyampaikan kegiatan ini untuk mengembalikan ikon dan
identitas awal Kota Martapura sebagai "Serambi Mekah". Harapannya bisa
menjadi daya tarik bagi orang untuk berkunjung ke Kabupaten Banjar.
“Semoga dengan adanya masterplan Serambi
Mekah ini mampu menjadi grand designd untuk menunjukkan dan mewujudkan
Serambi Mekah kota Martapura,” ujarnya.
Martapura yaitu ibukota Kabupaten Banjar
memiliki ciri khas dan karakteristik identitas dengan kentalnya nuansa
keagamaan dan maraknya syiar dakwah keIslaman yang ditunjukkan dengan
kehadiran para alim ulama para aulia.
Berdasarkan karakteristik tersebut Kota
Martapura menjadi ikon pusat pendidikan Islam di wilayah Kalimantan.
Santri-santri lembaga pendidikan di kota ini, menyebar ke berbagai
kawasan di Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur, bahkan di pulau Jawa.
Para santri inilah yang melaksanakan dakwah dan pembinaan umat.
Pusat pendidikan yang amat dikenal dari
sisi pendidikan Islam ini adalah Pondok Pesantren Darussalam. Lembaga
inilah yang telah mematok pancang dan berkiprah dalam sejarahnya, hingga
sebutan Serambi Mekah dan kota santri untuk kota ini jadi pantas
dilekatkan.
Akan tetapi seiring perkembangan dan
kemajuan dan perkembangan zaman di era modernisasi dan globalisasi
julukan Kota Martapura sebagai Kota Serambi Mekkah di Martapura tersebut
kian pudar.
Hal tersebut diakibatkan oleh pengaruh
teknologi akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi. Oleh karena itu
kemajuan dan perkembangan zaman tersebut menjadi tantangan terbesar bagi
setiap umat muslim di Martapura.
Sementara itu Dr H Quzwini memaparkan
dari hasil penelitian ada beberapa latar belakang dalam penyusunan
masterplan tersebut, di antaranya salah satu ulama besar lahir di Banjar
yaitu Syekh Muhammad Arsyad al Banjari, yang melakukan pembaharuan di
Kalimantan Selatan serta menjadi panutan masyarakat.
"Di sini juga banyak majelis taklim,
pondok pesantren, dan madrasah. Kemudian masih terciptanya tradisi,
budaya dan kehidupan yang agamis masyarakatnya," jelasnya.
Dr H Quzwini beserta tim dari Insida
Martapura juga memaparkan beberapa hal lainnya secara detail terkait
penelitian dan penyusunan yang telah dilaksanakan timnya.
(MC.Kominfo-Kab.Banjar/brifda/ione/dani/toeb)
Post A Comment:
0 comments: