Martapura, InfoPublik -
Meski tahun 2019 belum lama, tapi Pemerintah Kabupaten Banjar telah
memikirkan arah pembangunan tahun 2020. kebijakan pembangunan 2020
dibahas dalam musyawarah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Bertempat di ballroom hotel berbintang
di Kota Banjarbaru, musrenbang SKPD (satuan kerja perangkat daerah)
Kabupaten Banjar Tahun 2020 tersebut dibuka oleh Bupati Banjar H.
Khalilurrahman di Ballrom Hotel Roditha Banjarbaru, Kamis (4/4).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Banjar Galuh Tantri
Narindra menyatakan, pembangunan di Bumi Barakat sejak beberapa tahun
terakhir meningkat signifikan pada hampir seluruh sektor.
"Angka kemiskinan di Kabupaten Banjar
juga terus menurun. Bahkan saat ini Banjar adalah daerah berpenduduk
miskin terendah di Kalimantan Selatan Kalsel," ujarnya.
Keberhasilan tersebut berkat konsep
kebijakan pembangunan inklusif yang diterapkan Pemkab Banjar.
Pembangunan yang dilaksanakan tak sekadar mengejar pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, tapi juga pro pertumbuhan, pro menekan angka kemiskinan,
penyediaan lapangan kerja dan lainnya.
Karena itu tingginya pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Banjar yakni 5,28%, diikuti dengan terus menurunnya angka
kemiskinan. Itulah yang disebut pembangunan yang inklusif.
Mudah-mudahan pada 2020 bisa makin dimantapkan.
Karena itulah pentingnya pembahasan
musrenbang RKPD 2020 sebagai wahana untuk merumuskan dan menetapkan arah
kebijakan pembangunan. Selain itu juga sekaligus menyerap aspirasi
karena banyak pihak yang dilibatkan termasuk dari kalangan perguruan
tinggi.
Ia menegaskan Kabupaten Banjar juga
mendapat porsi peran terbesar dalam pengembangan kota metropolitan di
Kalsel. Karenanya perlu perencanaan arah pembangunan yang makin matang,
terukur dan terarah dengan memperhatikan aspek sinergitas terhadap arah
pembangunan yang ditetapkan pemerintah provinsi maupun daerah tetangga.
Ia mengingatkan saat ini struktur
ekonomi telah berubah. "Kita sering gembar-gembor bahwa pertanian
merupakan sektor primer. Tapi, datanya kini mulai berubah. Karena itu
sekarang harus ditetapkan kemana arahnya yang lebih jelas," katanya.
Sementara ini memang sektor pertanian
secara umum tanaman pangan, perikanan, perkebunan, kehutanan masih
menjadi penyumbang terbesar terhadap PDRB produk domestik regional Bruto
(PDRB) Banjar yakni 18%. Disusul perdagangan besar 14%, dan konstruksi
10%.
Sektor wisata lah yang kini terus
menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan. Penguatan sektor ini perlu
dukungan institusi terkait karena memerlukan topangan pendukung seperti
aspek perizinannya, kesehayan infrastruktur, dan lainnya.
Dalam Musrenbang Kabupaten Banjar
dilaksanakan Diskusi panel sehingga input yang didapatkan makin
komprehensif dan menjadi narasumber dari Bappeda Kalsel, DPRD Kabupaten
Banjar tentang pokok-pokok pikiran serta Sekda Banjar H. Nasrunsyah.
(McKominfoBanjar/Bpost/Hendy
Post A Comment:
0 comments: