Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai

Share it:
Martapura,Infopublik - Dalam rangka memperingati Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS). Maka pada tahun 2019 ini, Pemerintah Kalimantan Selatan menargetkan untuk melakukan penanaman pohon seluas 32.000 ha sebagai bagian dari Gerakan Nasional Pemulihan DAS.

Untuk menggelorakan kegiatan penanaman kepada seluruh lapisan masyarakat, Pemprov Kalimantan Selatan mengadakan KICK OFF penanaman serentak se-Kalimantan Selatan sekaligus Peringatan Gerakan Nasional Pemulihan DAS Tahun 2019 yang dilakukan bersamaan dengan Gamis Hijau di Desa Kupang Rejo, Kecamatan Sungai Pinang, pada Jum’at (25/10/19). 

Kegiatan yang diprakarsai oleh Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kayu Tangi ini dihadiri kurang lebih 100 undangan, diantaranya Sekda Banjar H Mochammad Hilman selaku perwakilan dari Bupati Banjar, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Hanifah Dwi Nirwana yang mewakili Gubernur Kalimantan Selatan, Perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kab Banjar, Camat Pengaron, Camat Sei Pinang, Kepala Desa Sei Pinang, BPDAS, Kodim 1006, Kapolres Banjar, Muspika, dan Kelompok Tani.

Mewakili Gubernur Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana menjelaskan pelaksanaan penanaman serentak ini adalah upaya pemerintah provinsi Kalimantan Selatan bersama 13 kabupaten/kota, untuk menjaga kelestarian alam, agar selalu memberikan manfaat baik sekarang hingga nanti, sebab alam merupakan pendamping seluruh makhluk hidup di bumi.

“Memperingati Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) 2019, marilah kita jaga alam kita, dengan terus melestarikannya, tidak mengotorinya serta selalu menanam pohon agar alam terus menjadi sahabat bagi seluruh makhluk hidup khususnya bagi manusia,” jelas Hanifah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, H Mochammad Hilman, sangat mendukung dan menyambut baik kegiatan ini. H M Hilman menuturkan kegiatan menanam pohon serentak guna melestarikan alam di Kecamatan Sungai Pinang merupakan salah satu langkah yang tepat, karena wilayah Sungai Pinang sendiri merupakan kawasan hutan dan pegunungan yang rentan akan musibah banjir, longsor ataupun musibah kebakaran hutan dan lahan disaat musim kemarau seperti sekarang ini.

“Kecamatan Sungai Pinang merupakan salah satu wilayah riam kiwa, di mana di saat musim hujan, sungai - sungai di wilayah Sungai Pinang akan penuh, sehingga akan mengalirkan air ke wilayah kota Martapura hingga ke kota Banjarmasin. Inilah yang menyebabkan beberapa wilayah di kabupaten Banjar mengalami musibah banjir,” pungkas H M Hilman.

Dia juga mengharapkan dengan adanya penanaman serentak di kecamatan Sungai Pinang ini, kedepannya musibah banjir dapat dicegah dan diredam dengan baik.

Kegiatan penanaman pohon serentak untuk Rehabilitasi Hutan Lahan ini juga turut mendukung program revolusi hijau Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, yang dituangkan melalui peraturan daerah provinsi Kalsel No 7 tahun 2018 tentang gerakan revolusi hijau, sebagai respon untuk mengurangi luasan lahan kritis pemulihan daerah aliran sungai serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bergerak, kemudian do’a. Pada kegiatan penanaman tersebut, KPH Kayu Tangi menyediakan bibit pohon sebanyak 550 buah dari berbagai jenis pohon yang diantaranya memiliki nilai ekonomi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lahan secara optimal oleh masyarakat, serta menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem daerah aliran sungai di Kabupaten Banjar. (McBanjarkab/dlh/mey)
Share it:

banjarkab

Post A Comment:

0 comments: