Martapura, InfoPublik – Bupati Banjar H.
Khalilurrahman didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Raudathul Wardiyah
meninjau sekaligus menggalakkan Gerakan Optimalisasi Obor Pangan Lestari
(GO-OPAL) di lahan Lumbung Pangan Kabupaten Banjar, Desa Bincau, Martapura,
Kalimantan Selatan, Selasa (26/11/2019).
Hadir pada acara tersebut, Ketua Dharma Wanita
Persatuan Kabupaten Banjar Nency Oktavia, Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Kalimantan Selatan Suparno, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Banjar, Kepala Bappeda Litbang Galuh Tantri Narindra, serta para tamu undangan
dari penyuluh dan kelompok tani.
Kegiatan Obor Pangan Lestari (OPAL) diluncurkan
oleh Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, di mana pada
Kabupaten Banjar ada tiga empat yang dicanangkan, salah satunya di Desa Bincau
sebagai sarana percontohan untuk masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan
sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.
Pada sambutannya Bupati Banjar mengatakan, OPAL
bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat, terutama SKPD, instansi pemerintah
maupun swasta untuk memanfaatkan lahan pekarangan ataupun halaman yang ada di
tempat masing-masing.
“Saya mengajak kepada seluruh SKPD untuk
memulainya, sehingga diharapkan masyarakat juga akan melakukan, mencontoh
gerakan ini yaitu memanfaatkan lahan pekarangan halaman rumahnya,” ajak dia.
Menurut dia, dengan demikian, pemenuhan pangan dan
gizi keluarga sudah tersedia, seperti menanam berbagai jenis tanaman sebagai
sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk pemenuhan sumber pangan
dan gizi keluarga.
“Saya mengajak, mulai sekarang mari kita galakkan
Gerakan Optimalisasi Obor Pangan Lestari (GO-OPAL) di pekarangan kantor,
sekolah-sekolah, rumah yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, agar
dapat dimaksimalkan sekarang juga, bisa dengan cara menanam hidroponik,
menggunakan pot-pot atau dengan polibag apabila pekarangan itu sempit,” ungkap
Bupati Banjar.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Banjar
Raudathul Wardiyah menyampaikan, dengan adanya OPAL ini, dapat menjadi wadah
belajar masyarakat dalam menanam sayuran.
“Tempat pekarangan maupun halaman yang dulunya
tidak termanfaatkan, dapat ditanami sayuran, selain nyaman dipandang, tentu
dapat meningkatkan pangan dan gizi karena yang kita tanam bebas dari bahan
kimia, dan akan berdampak pada generasi yang sehat dan cerdas, juga
meningkatnya ekonomi keluarga, karena dapat memproduksi sayuran sendiri pada
pekarangan maupun halaman,” tandas Raudathul Wardiyah. (MC Kominfo Kab.
Banjar/Prs)
Post A Comment:
0 comments: