Martapura, InfoPublik - Desa Penyambaran Kecamatan Karang Intan
Kabupaten banjar, patut menjadi contoh bagi desa lainnya dalam menggali
potensi desa untuk bisa mendapatkan pendapatan asli desa (PAD). Dengan
mengelola sejumlah kolam ikan, desa tersebut berhasil menuai PAD puluhan
juta setahun.
Ahdani, Kepala Desa Penyambaran bangga
memperlihatkan petak-petak kolam milik desa yang mereka kelola kepada
pejabat dari Kementerian Desa dan daerah Tertinggal yang datang meninjau
desanya, kemarin.
Ya, dari kolam-kolam itulah, saat ini Desa
Penyambaran memiliki Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar Rp 25 juta per
tahun. PAD itulah, yang bisa mereka gunakan untuk memberikan santunan
kematian sebesar Rp 500 ribu kepada warganya.
Ahdani
menjelaskan, usaha kolam ikan mereka kembangkan sejak 2014 lalu. Cerita
Ahdani, tadinya desa memiliki aset berupa lahan kosong yang tidak
dimanfaatkan. Padahal, lahan desa berada tidak jauh dari aliran Irigasi
Riam Kanan.
Melihat potensi itu, dia dan aparatur desa pun
tercetus membangun kolam ikan. Hanya saka ketika itu, mereka belum
memiliki dana. Menyiasati itu, aparat desa patungan membangun kolam.
"Ada yang kasih Rp 6 juta, ada yang Rp 5 juta ada juga memberikan
pinjaman sebesar Rp 2,5 juta. Selain itu, ada pinjaman dari pengusaha
sebesar Rp 10 juta," ungkap Ahdani.
Hasil dari pinjaman
itulah, mereka bisa membangun kolam ikan sebanyak 25 kolam. Kolam-kolam
ini, selanjutnya disewakan kepada warga Penyambaran untuk budidaya
pembibitan ikan.
Satu tahun, sewanya per kolam Rp 1juta. Dari situ mereka setiap tahun sudah ada pemasukan tetap sebesar Rp 25 juta. Belum lagi, usaha jala apung yang kini sudah memberikan pendapatan Rp 2, 5 juta. "Kami juga kerjasama dengan pihak ketiga membangun 15 kolam ikan dengan hak pengelolaan kolam selama tiga tahun. Oktober 2017 ini, kolam itu sudah milik desa sehingga kita sudah memiliki 40 kolam," katanya.
Satu tahun, sewanya per kolam Rp 1juta. Dari situ mereka setiap tahun sudah ada pemasukan tetap sebesar Rp 25 juta. Belum lagi, usaha jala apung yang kini sudah memberikan pendapatan Rp 2, 5 juta. "Kami juga kerjasama dengan pihak ketiga membangun 15 kolam ikan dengan hak pengelolaan kolam selama tiga tahun. Oktober 2017 ini, kolam itu sudah milik desa sehingga kita sudah memiliki 40 kolam," katanya.
Ahdani
menargetkan tahun depan pendapatan desa Penyambaran mencapai Rp 50
juta. Saat ini, dengan pendapatan sebesar Rp 25 juta sudah dimasukkan di
dalam APBdes untuk mendukung kegiatan sosial di desa mereka.
Dari
dana pendapatan kolam, pihaknya bisa memberikan santunan kematian
sebesar Rp 500 ribu kepada setiap warga di Penyambaran yang meninggal.
Selain itu, dana tersebut juga diberikan kepada warga yang dirawat inap
di rumah sakit, termasuk jika ada acara perkawinan desa juga diberikan
sumbangan.
"Melalui usaha desa ini kita berharap Desa
Penyambaran bisa menjadi desa mandiri. Saat ini, kita tengah rintis.
Kami khawatir saja, ketika pemerintahan berganti kebijakan dana desa
tidak berlanjut. Makanya, kami bersama aparatur desa dan warga
mengembangkan usaha di desa," katanya. (MC-Kab.Banjar/bpwid/dani)
Post A Comment:
0 comments: