Martapura, InfoPublik – Keinginan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan untuk meraih predikat sebagai kabupaten sehat kian besar saja. Semua lingkup pemerintahan didorong untuk melakukan perbaikan sehingga keinginan tersebut bisa segera terwujud.
Keinginan tersebut mengemuka pada kegiatan sosialisasi kota dan kabupaten sehat yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Banjar, Selasa (11/7) di Aula Bapelitbang Banjar di Martapura.
Sosialisasi ini diikuti beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Banjar, Tim Penggerak PKK dan forum masyarakat kabupaten sehat yang terdiri dari komunitas hijau serta komunitas lainnya yang  berhubungan dengan lingkungan dan kesehatan.
Sedangkan narasumber berasal dari Direktur Kesehatan Lingkungan  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakni dr Imran Agus Nurali,Sp.KO dan Kesling Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Dewi Marlina, SKM, MKM,  serta  Ditjen Bangda Kementerian Dalam Negeri  Hadrian Marta, S.STP.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar  H Nasrunsyah yang membuka acara memberikan sedikit gambaran tentang program yang mengarah pada bidang kesehatan masyarakat, seperti disebutkannya mengenai program bebas jamban apung di sungai martapura yang menjadi cita-cita Bupati Banjar untuk membebaskan kawasan bantaran sungai Martapura menjadi kawasan bebas jamban apung. 
Tidak hanya itu H Nasrunsyah juga menyampaikan mengenai program di tiga SKPD  Kabupaten Dinas Perkim, Dinas Sosial, dan Dinas PUPR Kabupaten Banjar yaitu perbaikan rumah untuk warga tak mampu.
“Warga Kabupaten Banjar baik pejabat ataupun masyarakat diharapkan agar tidak tertinggal dari kabupeten/kota lainnya, dan seluruh lapisan masyarakat hendaknya bersinergi untuk menjadikan Kabupaten Banjar sebagai kota sehat,” pintanya.
Kepala Bappelitbang Hary Supriadi menjelaskan i maksud dan tujuan dilaksanakan sosialisasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banjar.
“ Data IPM (Indeks Pembangunan Manusia, red) Kabupaten Banjar tahun 2015 dapat dikatakan belum sesuai harapan yaitu berada pada peringkat 9 dari 13 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan dan di tahun 2016 nilai IPM cenderung naik akan tetapi peringkatnya turun menjadi peringkat 10. Penyebab utama salah satunya adalah masalah kesehatan selain pendidikan dan ekonomi,” ujarnya.
Oleh karena itu lanjut dia, dengan adanya kegiatan kabupaten sehat diharapkan mampu mengungkit atau mendongkrak nilai IPM kita.
Sementara itu dari pemaparan narasumber, pengembangan kabupaten/kota sehat adalah bagian dan semangat warga, pemerintah daerah, serta lembaga legislatif di daerah, pemerintah pusat hanya berperan membina dan memfasilitasi potensial yang ada. 
Pelaksanaannya diwujudkan dengan menyelenggarakan semua program yang menjadi permasalah didaerah, secara bertahap, dimulai dengan kegiatan prioritas bagi masyarakat di sejumlah kecamatan pada sejumlah desa atau kelurahan atau bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan tertentu. 
Penyelenggaraan kabupaten sehat dimaksudkan untuk mewujudkan kabupaten sehat melalui pemberdayaan masyarakat melalui forum yang difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten.
Untuk mewujudkan penyelenggaraan kabupaten sehat perlu dukungan kualitas lingkungan fisik, sosial, perubahan perilaku masyarakat melalui peran aktif masyarakat dan swasta serta pemerintah daerah secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.
Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan nantinya akan tercipta peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banjar selaras dengan visi dan misi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan barokah. (MC-Kab.Banjar/dhani/dani/hendy)