Martapura, InfoPublik - Ratusan jamaah dari berbagai daerah mengikuti gelaran Haul Syekh Abdul Hamid atau yang lebih dikenal dengan Datu Abulung,  di Masjid Syekh Abdul Hamid  Desa Sungai Batang Kecamatan Martapura timur, Kabupaten Banjar, Minggu (3/9).
Makam Datu Abulung merupakan salah satu makam yang dicoret oleh Kemendikbud dari daftar cagar budaya.
Makam Datu Abulung beserta dua makam ulama lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan, yakni makam Datu Sanggul di Tapin, dan makam Datu Tumpang Talu di Kandangan, tidak lagi dimasukkan sebagai cagar budaya. Padahal, para ulama tersebut sangat berperan dalam penyebaran ajaran Islam di tanah Kalimantan.
Acara haul kemarin diawali dengan pembacaan maulid habsy, dan dilanjutkan dengan pembacaan manaqib Syech Abdul Hamid Abulung. Setelah itu diisi dengan ceramah dan membaca yasin dan tahlil.
Nama Syekh Abdul Hamid dikenang sebagai ulama yang pernah menggemparkan Kalimantan dengan paham wihdatul wujudnya. Kiprah Datu Ambulung memang tak banyak yang diketahui karena beliau tidak ada meninggalkan kitab karangan seperti para ulama lainnya. Namun keilmuan beliau ketahui secara lisan dari mulut ke mulut atau dari pewaris para murid beliau.
Tampak hadir pada acara haul kemarin Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Ketua DPRD Kabupaten Banjar H Rusli serta para pejabat dan para habaib, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur mengharapkan masyarakat di Kabupaten Banjar lebih  memupuk rasa kebersamaan  sehingga terciptanya sikap tolong-menolong. Haul yang terlaksana pada hari ini tentunya  sebagai wujud mahabbah atau cinta kita kepada para alim, para aulia.
Sekaligus kita berharap dapat  mengambil pelajaran tentang bagaimana  kemuliaan para aulia sehingga kita dapat mencontoh, menelaah kehidupan para auliya, meneladani akhlak dan  menerapakannya  dalam kehidupan sehari-hari, kata H Saidi Mansyur. (MC-Kab.Banjar/inas/dani/toeb)