Martapura, infoPublik - Dinas Pendidikan
Kabupaten Banjar melalui Pokja Pendidikan Inklusif menggelar
sosialisasi Program Pendidikan Inklusif di aula kantor dinas setempat.
Kegiatan ini berlangsung 25-26 Oktober ini dihadiri Staf Ahli Bidang
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
Ketua Pokja Pendidikan Inklusif, Fauzi A
Ghani,baru-baru ini, mengatakan, penerapan didikan inklusif pada anak
berkebutuhan khusus tidaklah mudah. Banyak faktor penentu
keberhasilannya, di antaranya; lingkungan, sikap, kebijakan, praktik,
dan sumberdaya.
Menimbang itu, ujar Fauzi, penting
diselenggarakannya sosialisasi ini. Terlebih lagi, Kalsel merupakan
pelopor penyelenggara pendidikan inklusif. Diharapkan dari kegiatan ini,
sekolah-sekolah regular melakukan penyesuaian, dimulai dari cara
pandang hingga sikap untuk anak berkebutuhan khusus dan difabel. Yang
tak kalah penting pula, kemampuan tenaga pendidik, kurikulum, sarana
prasarana, proses belajar dan sistem penilaian.
”Semua berorientasi pada kebutuhan individual tanpa diskriminasi,” ujarnya.
Dipaparkan Fauzi yang juga menjabat
sebagai sekretaris pada Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar ini, sistem
layanan pendidikan inklusif pada dasarnya mengatur detil agar anak-anak
difabel dapat dilayani di sekolah, utamanya di kelas regular.
Harapan senada dilontarkan Staf Ahli
Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Masruri. Menurut dia,
setelah mengikuti sosialisasi para peserta diharapkan dapat segera
menerapkan sistem pendidikan inklusif ini di tempatnya masing-masing.
“Berikan anak-anak berkebutuhan khusus
suasana ramah, nyaman, dan menerima keanekaragaman serta menghargai
perbedaan,” kata Masruri.
Penyelenggaraan sistem pendidikan
inklusif, ujarnya perlu dukungan besar dari seluruh kalangan, tak
terkecuali dukungan dari pihak pemerintah daerah. Karena itu, mewakili
Bupati Banjar H Khalilurrahman, Masruri menyampaikan apresasinya kepada
Dinas Pendidikan yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Penyelenggaraan program pendidikan
inklusif perlu dukungan besar dari seluruh kalangan agar anak
berkebutuhan khusus mendapat punya kesempatan sama dengan anak normal
pada umumnya,” kata Masruri. (MC-Kab.Banjar/kanalk/dani/eyv)
Post A Comment:
0 comments: