Martapura, infoPublik - Pemerintah
Kabupaten Banjar menggandengn tenaga ahli dari Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat (ULM), untuk menekan angka kejadian
stunting.
Stunting sendiri yaitu tubuh yang lebih
pendek dari standar usianya, yang terjadi akibat gangguan atau hambatan
pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Di Provinsi Kalimantan Selatan
terjadi peningkatan stunting dari 31,1 di 2016 menjadi 34,2 pada 2017,
yang dikategorikan oleh WHO termasuk tinggi.
Sementara untuk Kabupaten Banjar terjadi
penurunan persentase dari 30,1 di 2016 menjadi 26,1 di 2017. Walaupun
terjadi penurunan, Pemerintah Kabupaten Banjar tetap berupaya untuk
terus meminimalkan angka stunting tersebut di tahun-tahun berikutnya.
Salah satu cara diantaranya yaitu
melaksanakan kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah Pangan dan
Gizi Kabupaten Banjar 2018-2021, yang disusun Badan Perencanaan,
Pembangunan dan Penelitian (Bappelitbang) secara swakelola dengan
memakai tenaga ahli dari Fakultas Kedokteran Jurusan Kesehatan
Masyarakat ULM Leni Marlina, SKM, Mkl Dan Fahrini Yulidasari, SKM, MPH.
Rapat penyusunan rencana aksi daerah
pangan dan gizi tersebut dengan agenda penyampaian draf dokumen rencana
aksi, digelar di aula Bauntung Bappelitbang Banjar, Jumat (13/4).
“Kegitan penyusunan dokumen ini untuk
mengintegrasikan dan menyelaraskan perencanaan pangan dan gizi melalui
koordinasi program dan kegiatan multisektoral serta memeberikan panduan
kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan rencana aksi pangan dan
gizi. Kita juga menggunakan pendekatan multisektoral serta panduan dalam
pemantauan dan evaluasi rencana aksi pangan dan gizi di Kabupaten
Banjar,” ungkap , Kabid Sosbud dan SDM H Syahruddin, di hadapan
perwakilan instansi terkait dan tim ahli.
Sementara, tim ahli memaparkan tahap
pelaksanaan penyusunan dengan menggunakan pendekatan deskriptif,
menganalisis data sekunder. "Apabila memungkinkan diperlukannya data
primer maka akan dilakukan dengan key person ke SKPD teknis terkait atau
peninjauan ke lapangan," jelas Leni Marlina.
Menurutnya, penyusunan akan menggunakan pendekatan deskriptif dengan penjelasan dan gambaran kondisi eksisting sampai 2017.
Penyusunan rencana aksi daerah pangan dan gizi, dilaksanakan selama enam bulan dan akan dilaksanakan rapat secara bertahap atas progres penyusunan (Bab per Bab). Apabila waktu memungkinkan akan disampaikan progress setiap sebulan sekali. (MC-Kominfo-Kab.Banjar/adb/dani/eyv)
Penyusunan rencana aksi daerah pangan dan gizi, dilaksanakan selama enam bulan dan akan dilaksanakan rapat secara bertahap atas progres penyusunan (Bab per Bab). Apabila waktu memungkinkan akan disampaikan progress setiap sebulan sekali. (MC-Kominfo-Kab.Banjar/adb/dani/eyv)
Post A Comment:
0 comments: