Banjar, InfoPublik - Andil dalam upaya
mencerdaskan bangsa, bukan semata tanggung jawab para guru di sekolah.
Siapapun bisa, asal ada kemauan dan niat yang ikhlas. Tujuannya hanya
satu, sumbangsih memajukan pendidikan anak sebagai generasi penerus
bangsa.
Didasari keprihatinan rendahnya tingkat pendidikan warga di sepanjang
bantaran Sungai Martapura, Bagus Murwanto, anggota kepolisian dari
Kepolisian Sektor Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
membangun taman belajar yang dinamainya "Perpustakaan Air Keliling".
Perahu bermotor atau yang biasa warga setempat menyebutnya kelotok,
dimanfaatkan pria berpangkat Bripka ini sebagai perpustakaan mini.
Perahu kelotok sendiri biasa digunakan Bagus untuk menyeberangkan para
peziarah Makam Datu Abulung, di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura
Barat.
Di atas kelotok berukuran cukup besar itu, puluhan buku bekas
pengetahuan umum hingga buku mata pelajaran Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama tertata rapih. Di atas kelotok pula, biasanya sembari
menemani para peziarah menyeberang, Bagus dan rekannya Bripka Bagus
Murwanto, Bhabinkamtibmas Polsek Martapura Barat, menyerukan pentingnya
pendidikan bagi anak.
“Sebagian besar anak-anak yang tinggal di sepanjang bantaran sungai
berpendidikan rendah. Hanya lulus SMP, ada juga yang hanya lulus SD.
Bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali. Kasihan. Karena itu saya
berinisiatif membuat "Perpustakaan Air Keliling" ini,” ujar Bagus saat
ditemui di lokasi penyeberangan menuju Makam Datu Abulung, Desa Sungai
Batang, akhir pekan kemarin.
Saat ini, tak hanya kelotok penyeberangan miliknya saja yang
dimanfaatkan sebagai "Perputakaan Air Keliling", namun telah delapan
kelotok milik warga yang biasa digunakan untuk mengangkut material, kini
disulapnya menjadi kelotok baca.
Sebelumnya delapan kelotok pengangkut material bangunan ini, ujar
Bagus, diperuntukan khusus mengangkut material ke sejumlah wilayah yang
tak dapat ditembus dengan jalur darat. Tak hanya mengatar material
bangunan di sekitar Martapura, tapi hingga sejumlah daerah di Hulu
Sungai.
“Daerah-daerah yang hanya dapat ditempuh jalur sungai, umumnya
tingkat pendidikan masyarakatnya rendah. Jadi sembari perahu sandar dan
menurunkan muatan, anak-anak dan masyarakat bisa mengisinya dengan
membaca buku,” kata Bagus dengan rona semangat.
Apa yang telah dirintisnya sejak sekitar dua pekan terakhir ini,
Bagus berharap dapat terus berlanjut dengan koleksi buku yang juga
semakin banyak. Karena diakuinya untuk saat ini, baru sekitar 100 buku
yang baru dapat ia kumpulkan.
Ia berharap, akan ada banyak lagi pihak yang mau berpartisipasi
menyumbangkan buku-buku bekasnya untuk "Perpustkaan Air Keliling". “Bagi
yang memiliki buku-buku bekas dan buku pelajaran yang sudah tidaa
terpakai, bisa langsung mengirimkannya ke Polsek Martapura Barat.
Buku-buku yang terkump lnantinya akan diinventarisir untuk menambah
koleksi buku di ‘Pepustakaan Air Keliling’ demi pendidikan yang lebih
baik lagi,” kata Bagus. (MC-Kominfo-Kab.Banjar/RudiKlik/Dani/TR)
Post A Comment:
0 comments: