Martapura, infoPublik - Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Banjar akan kembali menggelar Pasar Wadai
Ramadan yang merupakan acara pariwisata tahunan yang rutin digelar oleh
Pemerintah Kabupaten Banjar. Sebanyak 45 Stan gratis diperuntukkan para
pedagang wadai (kue, red) di pasar tersebut.
Pasar
Wadai Ramadan merupakan iven pariwisata tahunan yang rutin digelar oleh
Pemkab Banjar selama satu bulan penuh di saat bulan Ramadan.
Menurut
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjar, Haris Rifani, tujuan
utama dari iven ini selain untuk menghidupkan suasana Ramadan sekaligus
melestarikan sekaligus memperkenalkan kembali keberadaan berbagai wadai
khas Banjar di ruang publik.
“Dengan
bertempat di samping Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ratu Zalecha Martapura,
rencananya tempat itu akan dipersiapkan secara cuma-cuma alias geratis,
tanpa dipungut bayaran di Pasar Wadai tersebut, karena sudah disesuaikan
dengan anggaran yang sudah kita siapkan sebelumnya,” ungkap Haris, Rabu
(16/5).
Untuk sementara ini jumlah
peserta yang mendaftar sudah mencapai 45 orang. Sedangkan untuk
pelaksana pihaknya juga berkerjasama dengan PD Pasar Bauntung Batuah,
Polres, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan.
Pasar
Wadai yang digelar satu bulan penuh pada bulan Ramadan ini diharapkan
bisa berjalan lancar dan akan lebih baik lagi dari pada tahun-tahun
sebelumnya.
Plt. Direktur Utama PD
Pasar Bauntung Batuah Kabupaten Banjar, Rusdiansyah mengatakan untuk
saat ini data terbaru memang sudah ada sebanyak 53 pendaftar yang akan
menepati stand Pasar Wadai.
“Namun dari
53 calon pendaftar tersebut yang pastinya hanya 45 pedagang saja yang
nantinya akan menempati stand dipasar wadai itu, untuk sisanya masih
belum pasti, mengingat dari semua yang mendaftar pastinya tidak semua
yang terealisasi,” jelasnya
Dia bersama
instansi terkait yang kebetulan juga sedang mengadakan acara
sosialisasi kepada calon pedagang pasar wadai mengatakan, acara
sosialisasi yang digelarnya kali ini bertujuan untuk menentukan
poin-poin kesepakatan yang nantinya dilaksanakan pada saat bergulirnya
acara pasar wadai di bulan Ramadan tersebut.
“Adapun
poin-poin tersebut berupa kesepakatan pembagian tempat, tata kelola,
kebersihan, penggunaan listrik, serta penjagaan keamanan, untuk
pelaksanaannya secara tekhnisnya akan dimusyawarahkan dan di kembalikan
kepada pedagang itu sendiri ” sebutnya.
Dirinya
juga menjelaskan adapun untuk pelaksanaannya pasar wadai ini akan
difasilitasi dengan stan yang berukuran 4×5 m dan meja tempat menaruh
dagangan namun tidak di kenakan biaya dari pedagang.
“Pedagang
hanya membayar biaya untuk kebersihan, listrik dan keamanan sebesar
Rp3.500 setiap harinya,”urainya. (MC-Kominfo-Kab.Banjar/kanalk/dani)
Post A Comment:
0 comments: