Disnakbun Buka Layanan Kawin Suntik Sapi Gratis

Share it:
Martapura, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan, tak henti-hentinya mendorong para peternak sapi untuk meningkatkan produksi dan populasi melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
Salah satunya dengan cara membuka layanan gratis inseminasi buatan atau kawin suntik langsung di desa atau kecamatan yang menjadi lumbung ternak sapi di Kabupaten Banjar.
Seperti yang dilakukan tim Siwab Disnakbun Banjar dikomandani oleh Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veterener Pengolahan dan Pemasaran, Drh. Akbar Susanto dan Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyuluhan, Gt. M. Haris Fadillah, S.P, M.Ling, di Desa Rantau Bujur Kecamatan Telaga Bauntung Kabupaten Banjar, membuka layanan gratis Inseminasi Buatan atau kawin suntik, pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi, pelayanan kesehatan hewan, penyuluhan dan konsultasi teknis.
“Upsus Siwab mencakup dua program utama yaitu peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (Inka),” jelas Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Banjar,  Ir. H. Dondit Bekti, di kantornya, di Martapura, Senin (7/5).
Dijelaskan Dondit, para petugas dari Disnakbun Banjar membuka posko layanan konsultasi dan kawin suntik di desa-desa guna memudahkan para peternak dalam mengatasi permasalahan dalam upaya peningkatan produksi.
Ditambahkan Drh. Akbar, untuk memacu birahi serentak, maka petugas  melakukan sinkronisasi dan simulasi masa birahi ternak sapi. Dalam sinkronisasi tersebut jelas dia, petugas memberikan nutrisi tambahan bagi ternak agar masa birahinya bisa serentak sehingga dapat dilakukan inseminasi buatan secara serentak pula.
“Proses pelaksanaan inseminasi buatan harus menunggu masa birahi, tidak bisa dilakukan setiap saat. Untuk itulah kami akan melakukan sinkronisasi dan simulasi untuk memberikan rangsangan agar masa birahi ternak bisa serentak, dan itu akan memudahkan kami melakukan suntikan secara massal,”  lanjut Drh. Akbar.
Sebanyak 78 ekor ternak sapi tuntas dilayani pada Program Upsus Siwab kali ini. “Kalau ternak dikandangkan dengan baik, akan lebih memudahkan memantau masa birahinya. Tapi kalau dibiarkan lepas tanpa kandang, akan menyulitkan petugas kami untuk melakukan pemantauan,” imbuh Haris Fadillah.
Kendala ini lanjut dia,  bisa diatasi jika peternak mau berpartisipasi aktif dengan melaporkan kepada petugas saat ternak mereka sudah memasuki masa birahi. (MC-Kominfo-Kab.Banjar/Anshari/Dani
)
Share it:

Info Publik

Post A Comment:

0 comments: