Atasi Kebakaran Lahan, BPBD Banjar Bentuk Empat Posko

Share it:
Banjar, Infopublik – Mengatasi kebakaran hutan dan lahan, (Karhutla),  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan harus bekerja keras.Petugas mesti memadamkan api yang tersebar di berbagai titik dengan kondisi medan cukup sulit.
Guna menanggulangi karhutla, BPBD Kabupaten Banjar mendirikan empat  posko yakni, Posko induk di Martapra, Posko Martapura Barat, Posko Beruntung Baru, dan Posko Sungai Tabuk.  Penanggulangan karhutla ini, BPBD juga bekerjasama dengan TNI, POLRI dan relawan dari Palang Merah Indoensia (PMI).
Hingga saat ini lahan yang terbakar diperkirakan telah mencapai 193 hektare yang merupakan lahan mati serta perkebunan. Adapun wilayah-wilayah yang sangat sering mengalami kebakaran hutan yakni, Kecamatan Martapura, Kecamatan Martapura Barat.
Plt. Kepala BPBD  Kabupaten Banjar, I Gusti Nyoman Yudiana mengatakan, pihaknya akan terus waspada dan selalu memantau titik-titik yang rawan terjadinya karhutla. “Kami terus ke lapangan walau kondisi cuaca sangat panas seperti ini. Kami berharap masyarakat juga ikut perduli, jika ada kebakaran lahan atau perkebunan dengan juga ikut menanggulangi sebelum tim kami sampai ke lokasi,” pintanya, di Martapura, Kamis (23/8).
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Banjar, Ricky Ferdianto mengakui saat penanganan karhutla tak jarang menemui kendala, di antaranya sulitnya akses menuju titik api dan kondisi medan yang sangat ekstrim bahkan dapat membahayakan para petugas.
“Kalau tanah  gambut ini kan biasanya lahan rawa dan banyak pohon galam dengan tingkat kedalaman lumpur cukup tinggi. Biasanya kalau kita melihat ada asap di tumpukan segimen atau bindrang kering tapi di bagian bawahnya terdapat api yang melebar dan sangat berbahaya bagi petugas. Api tersebut cuma bisa dipadamkan dengan water boombing,” jelasnya.
Ditambahkan, saat ini memang BPBD Banjar masih ada kendala lain yakni keterbatasan peralatan karena pada setiap medan mesti menggunakan jenis peralatan berbeda pula untuk mencapai lokasi titik api. “Misal pada titik api yang terlindung belukar tinggi, maka mesin harus kita panggul. Akibatnya, ketika mencapai titik api, petugas sudah kelelahan,” ujarnya.
Dia menegaskan, walau dengan keterbatasan pihaknya selalu siap menangani karhutla yang terjadi di wilayah Kabupaten Banjar. Bekerjasama dengan TNI, Polri serta relawan dari PMI walau tidak termasuk satgas gabungan, masih mampu mengatasi karhutla di Kabupaten Banjar.(MC-Kominfo-Kab.Banjar/ogb/dani)

Share it:

Info Publik

siaran pers

Post A Comment:

0 comments: