Martapura, infoPublik – Pemerintah Kabupaten Banjar melakukan optimalisasi lahan rawa lebak dan pasang surut, menjadi lahan pertanian. Setidaknya ada 700 hektare lahan rawa lebak dan pasang surut yang dioptimalisasikan pada 2018 ini.
Memulai pelaksanaan program optimalisasi lahan rawa lebak dan pasang surut di Kabupaten Banjar, dilaksanakan kegiatan ground breaking atau pencanangan, oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman, di Desa Pesayangan Kecamatan Martapura, Kamis (13/9).
Acara dimulai dengan prosesi tapung tawar pada alat operasional kegiatan berupa excavator oleh Bupati Banjar. Selanjutnya, dilakukan penggalian saluran untuk pengaturan air di areal pertanian tersebut.
Bupati Banjar Banjar H Khalilurrahman mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikulura tengah berupaya keras meningkatkan produksi pertanian.
“Melalui kegiatan Optimasi Lahan Rawa ini, kita berharap dapat memberikan andil dalam mewujudkan Indonesia menuju Lumbung Pangan Dunia 2045,” ujar bupati, di hadapan masyarakat dan tamu undangan.
Bupati yang akrab disapa Guru Khalil ini menyatakan, sangat mendukung optimalisasi lahan rawa sehingga bisa mempertahankan Kabupaten Banjar sebagai lumbung pangan di Kalimantan Selatan dengan slogan kindai limpuar.
Tampak hadir pada pencanangan kemarin, Kepala Subdirektorat Optimasi dan Rehabilitasi lahan Kementrian Pertanian Ir. Yanri, MM, Kepala Dinas TPH Provinsi Kalimantan Selatan Ir. Faturrahman MP serta Dandim 1006 Martapura Bapak Letkol Inf. M. Ghoffar Ngismangil.
Optimalisasi lahan rawa merupakan program dari Kementrian Pertanian dan direalisasikan oleh Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Banjar bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Selatan.
Menurut Kepala Dinas Tanaman pangan dan Hortikultura Ir. H. Muhammad Fachry MP optimasi lahan rawa di kabupaten Banjar pada tahun 2018 seluas 700 hektar, yakni 500 hektar di lahan rawa lebak dan 200 hektar di lahan rawa pasang surut.
Khusus untuk daerah pasayangan areal yang akan dioptimalisasi adalah seluas 100 hektar.
“Pada lahan 100 hektar tersebut akan diperbaiki dan ditambah infrastruktur penunjang kegiatan budidaya tanaman padi, diantaranya pembuatan tanggul, pembuatan saluran drainase, normalisasi sungai, pembuatan pintu air serta pembersihan lahan dan pengolahan tanah,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan, Faturrahman berharap dengan optimasi lahan rawa di Kabupatan Banjar, bisa meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman padi di Kabupaten Banjar. Beliau juga berjanji akan mengalokasikan tambahan biaya operasional berupa BBM solar dari dana APBD-P Provinsi Kalimantan Selatan untuk kegiatan optimasi di Kabupaten Banjar.
“Optimasi lahan rawa merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikan dan meningkatkan produktifitas lahan pertanian. Sasaranya adalah peningkatan Indeks Pertanaman (IP) lahan pertanian dari lahan tidur (tidak tergarap) menjadi satu kali setahun dan dari satu kali setahun menjadi 2 kali dalam setahun,” jelasnya.
(MC-Kominfo-Kab.Banjar/Brifda-Reza/Dani)
Post A Comment:
0 comments: