Martapura, infoPublik - Rembug Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Banjar kerab jadi ajang untuk mempromosikan produk masing-masing.
Sebagaimana KTNA di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, yang diselenggarakan pada Sabtu (20/10), di Kelurahan Gambut.
Pertemuaan perwakilan para petani di wilayah kecamatan dilaksanakan setiap bulan, dan kali ini diselenggarakan di rumah salah seorang petani H.M. Japar.
Rembug dan diskusi antar petanj mengenai berbagai hal, terutama mengenai kendala dan masalah yang dihadapi.
Forum musyawarah pengurus kelompok KTNA juga membicarakan pengembangan usaha,, rencana dan program kerja, serta keputusan-keputusan kelompok KTNA.
Nampak hadir Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Bapak Ir. Dondit Bekti, Ketua KTNA Provinsi Kalimantan Selatan Drs. Muharram, Ketua Kelompok KTNA Kabuapaten Banjar Bapak H. Muhammad Sabeli dan anggota yang merupakan perwakilan petani sukses di wilayah kecamatan se Kabupaten Banjar.
Mengkomunikasikan kebijakan dan informasi edukasi di bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan. Selain itu bisa dijadikan ajang promosi sebagaimana H.M. Japar dan Asmadi Ketua Kelompok Tani di desa Artain, Kecamatan Aranio. H.M. Japar mempromosikan Kampung Tapai di Pamatang Panjang dan Asmadi mempromosikan madu asli desa Artain dan sekitar.
H.M. Japar menyampaikan bahwa daerah Pematang Panjang adalah penghasil atau pembuat tapai, bahkan ada yang mempunyai pekerja sampai 6 orang dan beliau sendiri juga membuat tapai. "Tapai produksi kami sudah dipasarkan hingga ke luar daerah, " jelasnya.
Sementara Asmadi menyampaikan hasil hutannya berupa madu hutan sekitar waduk riam kanan Kecamatan Aranio. Menurut Asmadi walau produksi setahun sekali tergantung cuaca yang mempengaruhi mekar bubga, namun produksi madu sekitar hutan dan di desa Artain cujup berhasil.
"Madu biasanya dikemas dalam botol isi 700 ml dan stok sekarang masih 1.400 botol," ujarnya, seraya berpomosi.
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Bapak Ir. Dondit Bekti meminta pengurus KTNA membuat laporan kontrik termasuk sumbangsih Kelompok KTNA produknya apa dan sebarkan melalui fungsional melalui BPP.
Dia juga menyarankan pentingnya perbaikan kemasan produk, supaya lebih menarik dan promosi lebih mudah.
Selain itu juga dibahas tentang sarana prasara, perkembangan teknologi dan permasalahan pertanian yang berkembang sekarang. (MC. Kominfo. Kab. Banjar/Brifda-Hairudin/Dani)
Sebagaimana KTNA di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, yang diselenggarakan pada Sabtu (20/10), di Kelurahan Gambut.
Pertemuaan perwakilan para petani di wilayah kecamatan dilaksanakan setiap bulan, dan kali ini diselenggarakan di rumah salah seorang petani H.M. Japar.
Rembug dan diskusi antar petanj mengenai berbagai hal, terutama mengenai kendala dan masalah yang dihadapi.
Forum musyawarah pengurus kelompok KTNA juga membicarakan pengembangan usaha,, rencana dan program kerja, serta keputusan-keputusan kelompok KTNA.
Nampak hadir Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Bapak Ir. Dondit Bekti, Ketua KTNA Provinsi Kalimantan Selatan Drs. Muharram, Ketua Kelompok KTNA Kabuapaten Banjar Bapak H. Muhammad Sabeli dan anggota yang merupakan perwakilan petani sukses di wilayah kecamatan se Kabupaten Banjar.
Mengkomunikasikan kebijakan dan informasi edukasi di bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan. Selain itu bisa dijadikan ajang promosi sebagaimana H.M. Japar dan Asmadi Ketua Kelompok Tani di desa Artain, Kecamatan Aranio. H.M. Japar mempromosikan Kampung Tapai di Pamatang Panjang dan Asmadi mempromosikan madu asli desa Artain dan sekitar.
H.M. Japar menyampaikan bahwa daerah Pematang Panjang adalah penghasil atau pembuat tapai, bahkan ada yang mempunyai pekerja sampai 6 orang dan beliau sendiri juga membuat tapai. "Tapai produksi kami sudah dipasarkan hingga ke luar daerah, " jelasnya.
Sementara Asmadi menyampaikan hasil hutannya berupa madu hutan sekitar waduk riam kanan Kecamatan Aranio. Menurut Asmadi walau produksi setahun sekali tergantung cuaca yang mempengaruhi mekar bubga, namun produksi madu sekitar hutan dan di desa Artain cujup berhasil.
"Madu biasanya dikemas dalam botol isi 700 ml dan stok sekarang masih 1.400 botol," ujarnya, seraya berpomosi.
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Bapak Ir. Dondit Bekti meminta pengurus KTNA membuat laporan kontrik termasuk sumbangsih Kelompok KTNA produknya apa dan sebarkan melalui fungsional melalui BPP.
Dia juga menyarankan pentingnya perbaikan kemasan produk, supaya lebih menarik dan promosi lebih mudah.
Selain itu juga dibahas tentang sarana prasara, perkembangan teknologi dan permasalahan pertanian yang berkembang sekarang. (MC. Kominfo. Kab. Banjar/Brifda-Hairudin/Dani)
Post A Comment:
0 comments: