Banjar Pertahankan Lahan Pertanian Abadi

Share it:
Martapura, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Banjar berkomitmen tak akan mengurangi luasan lahan pertanian abadi di kawasan Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar. Meski termasuk dalam kawasan metropolitan, namun lahan persawahan abadi tetap dipertahankan.
Hal ini ditegaskan Bupati Banjar H Khalilurrahman, saat memimpin rapat bersama Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Kabupaten Banjar, di Mahligai Sultan Adam, Kamis (22/11/2018).
Kawasan pertanian di Kecamatan Gambut serta Kecamatan Kertak Hanyar, merupakan lahan pertanian yang sejak dulu diusahakan masyarakat petani, guna menyokong pangan di Kabupaten Banjar bahkan Kalimantan Selatan, sebagai lumbung padi.
Rapat teknis yang membahas progress revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banjar 2013-2032, disampaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar yang menggandeng sejumlah akademisi serta Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Dijelaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar H Nasrunsyah bahwa program Banjarbakula dalam perencanaannya sudah menetapkan Gambut, Kertak Hanyar menjadi kawasan metropolitan.
“Nanti lahan pertanian abadi tetap dipertahankan, mengingat kawasan metropolitan nantinya memanjang dari Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Banjarbaru. Sedangkan kawasan Jalan Ahmad Yani Km 17 tidak termasuk, karena merupakan menjadi lingkaran, akses ke Bandara Syamsudin Noor dan seperti rencana awal nantinya ada kereta api juga di kawasan tersebut,” jelasnya.
Menurut Nasrunsyah, kawasan Gambut dan Kertak Hanyar akan dipertahankan supaya tidak berubah. Panjang kota lanjut dia, akan dikunci pada satu koordinat saja yakni pada posisi memanjang mengikuti alur jalan, sedangkan di bagian belakang tetap merupakan persawahan. “Walaupun ada lahan milik swasta, maka saat melakukan pembangunan mesti ada ruang lahan pertanian. Ini menyesuaikan dengan tata ruang lahan pertanian abadi,” tegas dia.
Alasan tetap mempertahankan lahan pertanian abadi karena memenuhi tuntutan kementerian pertanian agar Kabupaten Banjar menjadi lumbung pangan. Salah satu upaya dengan mempertahankan luasannya.
Sementara akademisi Prof Gt. Muhammad Hatta menyatakan sependapat dan sangat mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Banjar mempertahankan lahan abadi pertanian di Kabupaten Banjar.
“Saya sempat mengikuti seminar tata ruang provinsi, memang akan dijadikan pemukiman di kawasan lahan abadi di Kabupaten Banjar. Padahal tanah subur mengapa mesti dihilangkan, biaya membuat lahan pertanian dari lahan yang tidak subur jauh lebih mahal dibandingkan menggarap lahan subur," ujarnya.
Dia berpendapat lahan pertanian subur secara alami tidak diganggu. Dirinya pribadi pun akan mempertahankan lahan pertanian abadi, dikarenakan siapa nantinya yang akan menjamin lumbung pangan di Kalsel, selama ini Kabupaten Banjar sudah bagus produksi pertaniannya.
"Memang harus diakui, lahan tidak pernah bertambah tetapi yang bertambah adalah manusianya, artinya memang selain jangan mengganggu tanah yang subur, hendaknya juga melakukan diversifikasi pertanian," sarannya.
(MC-Kominfo-Kab.Banjar/Prs/Dani)

Share it:

banjarkab

Post A Comment:

0 comments: