Martapura, infoPublik - Puluhan ribu jamaah memadati kubah KH Anang Sya’rani Arif ke-50 Desa Kampung Melayu Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Rabu (23/1/2019).
Di antaranya juga tampak Bupati Banjar, H Khalilurrahman, Ketua DPRD Banjar, H Rusli dan pejabat eselon dua Pemkab Banjar serta alim ulama di Kabupaten Banjar.
Pembacaan ayat suci Alquran, H Samsudin, dilanjutkan membaca manakib KH Anang Sya’rani Arif oleh M Itqon Khalilurrahman sekaligus mewakili shahibulbait. Penceramah Habib Ali Zainal yang juga memiliki pengajian di Malaysia.
Itqon mengatakan, peringatan haul sebagai bukti atas manifestasi pemaknaan terhadap orangtua dan mengenang jasa-jasa gurunya. Para cucu, buyut dapat mengerti jejak langkah KH Anang Sya’rani Arif.
“Terimakasih setinggi-tingginya kepada keluarga, relawan dan handai taulan yang berpartisipasi guna suksesnya haul. Semoga Allah Swt mengganti dengan pahala yang berlipat ganda dan minta maaf jika selama haul ada yang tidak berkenan bagi hadirin, merupakan keterbatasan dari kami pihak keluarga,” katanya.
Itqon membacakan manakib KH Anang Sya’rani Arif. Lahir di Desa Kampungmelayu pada 1914 Masehi, anak dari HM Arif dan ibundanya merupakam keturunan Syekh Muhammad Arsyad Albanjary. Mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Darussalam hingga ke Makkah.
Memiliki karakter pendiam dan sangat dekat dengan ibundanya sedangkan ayahnya bekerja sebagai pedagang. Mendapat bimbingan dari Kh Kasyful Anwar, kehidupan KH Anang Sya’rani teratur dan selalu diisi dengan belajar dan belajar.
Sekembalinya dari Makkah, pada 1362 H menikahi Siti Khadijah dan memiliki tujuh anak masing-masing dua putra dan lima putri. Meski sudah bekeluarga, M Sya’rani terus memperdalam ilmu dan berangkat lagi ke Mekkah dan disana sehari-hari mengisi dengan belajar dan belajar serta mengajar, sehingga meninggalkan ilmu bermanfaat bagi murid-muridnya.
Seminggu sebelum wafat, KH Anang Sya’rani berseri dan bersemangat hingga pada suatu dinihari menyalakan lampu dan membuka pintu serasa ada tamu menjemputnya. Saat itu kondisinya sedang lemah, kemudian mengajak seluruh orang yang hadir untuk membaca surat Yaasin dan selesai begitu azan Subuh berkumandang, KH Anang Sya’rani pun wafat dengan mengucap kalimat tauhid, meninggal diusianya yang ke-54 tahun.
Bupati Banjar, H Khalilurrahman mengatakan, bersyukur kembali pada tahun ini berkumpul di tempat ini, untuk bersama memperingati haul ayahanda Al-Arif billah Al-Muhaddist wal-Mufassir asy-Syeikh Haji Sya’rani Arief, atau biasa masyarakat kampung melayu menyebut beliau dengan sebutan Abah Anang. (MC-Banjar/BPost-Adv/Dani)
Post A Comment:
0 comments: