Martapura,
InfoPublik - Sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan di
Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang memberi kontribusi kepada PDRB
sekitar lima persen, dan hingga tahun 2021, sektor perikanan diharapkan
mampu menyumbang enam persen terhadap PDRB Kabupaten Banjar.
Kabupaten Banjar juga terus
mengembangkan budi daya ikan patin di kawasan Agrominapolitan. Terkait
itu, Bupati Banjar Khalilurrahman secara langsung meluncurkan Unit
Percontohan Budi Daya Ikan Patin dengan sistem micro bubble di Desa
Cindaialus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Senin (22/4/2019).
Disampaikan bahwa, banyak keuntungan
yang didapat pembudidaya ikan patin dengan menggunakan sistem micro
bubble ini, di antaranya kualitas ikan akan jadi lebih baik dan benih
ikan bisa ditingkatkan empat kali lipat.
Bupati Banjar juga meluncurkan enam buku
tentang Pelestarian Ikan Lokal Endemik Kalsel, penanaman pohon lokal
Kalimantan serta penandatanganan MoU Fasilitasi Akses Pasar antara
pelaku usaha perikanan dengan stakeholder perikanan.
Khalilurrahman mengatakan, menjadi
sebuah tantangan dan peluang bagi usaha budi daya ikan air tawar,
khususnya patin, diprediksi akan semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan ikan patin dunia, dan tingkat konsumsi ikan di
kalangan masyarakat semakin meningkat, karena selain rasanya yang enak,
bergizi tinggi, juga harganya terjangkau.
Namun pada kenyataannya, untuk memenuhi
kebutuhan benih ikan patin di Kabupaten Banjar ini, sebagian harus
didatangkan benih ikan patin dari luar daerah.
Inilah yang menurut bupati menjadi
tantangan dan peluang yang perlu disikapi bersama oleh masyarakat
Kabupaten Banjar untuk budi daya ikan patin, baik pembesaran maupun
pembenihan ikan, sehingga Kabupaten Banjar mampu memenuhi kebutuhan ikan
patin dalam skala lokal maupun pasar di luar wilayah Kabupaten Banjar.
"Oleh karena itu, unit percontohan budi
daya Ikan Patin ini, yang ke depan diharapkan dapat menjadi lokasi atau
tempat pembelajaran bagi pembudi daya ikan di Kabupaten Banjar untuk
saling berbagi ilmu dan pengalaman serta mendapatkan bimbingan,
khususnya bagaimana melakukan budi daya ikan dengan menerapkan Cara
Pembenihan Ikan Yang Baik (CPIB)," katanya.
Dia juga mengatakan, selain sebagai
sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Banjar, sektor perikanan juga
mendapat peran dalam menjaga ketahanan dan keamanan pangan, khususnya
ketersediaan dan kecukupan protein hewani yang sehat bagi masyarakat.
Khalilurrahman mengakui bahwa,
persaingan pasar pasti ada, hal ini harus menjadi perhatian bagi pembudi
daya untuk mengantisipasi persaingan harga dan kesehatan ikan yang
dijual untuk memastikan keamanan pangan.
Oleh sebab itu kata dia, hendaknya para
pembudi daya maupun pengolah dan pemasar hasil olahan ikan, senantiasa
meminta bimbingan serta pembinaan dari para petugas perikanan, maupun
bertukar pikiran dengan kelompok lain yang lebih berpengalaman.
Upaya itu bisa dimulai dengan pemilihan
bibit yang benar-benar unggul, menanggulangi penyakit pada ikan,
menggunakan pakan yang murah tapi berkualitas, sampai dengan pemasaran
pasca panennya.
Selain itu lanjut dia, para pembudi
daya, pengolah dan pemasaran hasil perikanan harus mampu mengedepankan
kerja sama antar sesama, koordinasi dengan unsur yang terkait, mau
belajar dan mencari pengalaman dari pelaku usaha yang sudah lebih dulu
berhasil, serta mau menjalin hubungan dengan pelaku pasar.
"Budi daya perikanan Kabupaten Banjar
akan cepat maju dan berkembang dengan meraih keuntungan yang besar dan
mampu meningkatkan kesejahteraan dan barokah bagi masyarakat Kabupaten
Banjar yang kita cintai," imbuhnya.
(MC-Kominfo-Kab.Banjar/Ags/Man/dessy)
Post A Comment:
0 comments: