Kemenko PMK Edukasi Pengembangan Pertanian Tanpa Bahan Bakar

Share it:


Martapura, InfoPublik – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar bersama Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI mengadakan pelatihan Pengembangan Pertanian Tanpa bahan bakar dengan teknologi EKD (Ermina Komala Dara) di Ballroom Aston Banua Hotel Gambut, Kamis (26/11/2020).

Mewakili Bupati Kabupaten Banjar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banjar Muhammad Rusdi menyampaikan, tujuan diadakannya edukasi pengembangan pertanian tanpa bahan bakar, untuk mewujudkan gerakan nasional revolusi mental Indonesia mandiri di Kabupaten Banjar.

“Semoga kegiatan ini dapat menjaga alternatif, solusi dalam meningkatkan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan perternakan organik di Kabupaten Banjar yang tetap mengedepankan konsep Daerah,” ucapnya.

Dilanjutkan Muhammad Rusdi, pihaknya mengharapkan kepada para peserta, agar dapat mengikuti kegiatan edukasi pengembangan pertanian tanpa bahan bakar dengan sebaik mungkin.

“Sehingga diharapkan para peserta mampu menambah pengetahuan melalui konsep pengembangan pertanian tanpa bahan bakar, dan dapat meningkatkan kapasitas dalam UMKM,” tutur Rusdi.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Banjar Eddy Hasbi menambahkan, dengan diadakannya edukasi ini maka dapat menambah wawasan para peserta.

Yang terdiri dari para gerakan kelompok tani (Gapoktan),dalam rangka mengubah pertanian di Kabupaten Banjar ini dalam arti luas, dan pengembangan sektor pertanian agar lebih maju.

“Kabupaten Banjar mempunyai potensi pertanian yang luar biasa besarnya, dimana Pertanian tanaman pangan dan hortikultura, Perkebunan, Perternakan, dan Perikanan mempunyai potensi yang sangat luas,” ujarnya.

Eddy Hasbi menambahkan, Kabupaten Banjar merupakan Kindai Limpuar nya Daerah Kalsel, dimana luasan tanah untuk sektor pertanian tanaman pangan sangatlah luar biasa.

“Khususnya padi, Daerah Kabupaten Banjar mempunyai Karakter Padi yang berbeda-beda disetiap Kecamatan, dimana ada yang bisa ditanami padi 2 kali, ada yang cuma satu kali, sehingga masyarakat di Daerah ini bisa bertahan hidup hanya dengan bertani,” ungkap Eddy. (MC Kab.Banjar/Rzq)

Share it:

banjarkab

Post A Comment:

0 comments: