Ribuan santri dari sejumlah pondok
pesantren di Kota Martapura meramaikan gelaran sepeda santai ke
makam-makam pendiri Pondok Pesantren Darussalam.
Bupati Banjar H Khalilurrahman didampingi istri, Hj Raudathul Wardiah, melepas secara resmi peserta sepeda santai religi. Sepeda religi, event yang baru pertama kali dilaksanakan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Banjar, Martapura, Jum’at pagi (21/10).
Tampak hadir Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur beserta istri, Hj Nur Gita Tiyas, Sekda Banjar H Nasrunsyah dan seluruh SKPD lingkup Pemkab Banjar.
Bupati Banjar yang kerap disapa Guru Khalil berharap, tradisi sepeda religi ini bisa diagendakan setiap tahunnya.
“Dahulu para santri kita bila ke ponpes naik sepeda pancal. Belajar ke rumah-rumah guru juga pakai sepeda. Kita sangat gembira menyaksikannya. Mengingat waktu dulu, saya belajar ke ponpes maupun ke rumah guru naik sepeda saja,” terang Guru Khalil bernostalgia.
Bupati Banjar H Khalilurrahman didampingi istri, Hj Raudathul Wardiah, melepas secara resmi peserta sepeda santai religi. Sepeda religi, event yang baru pertama kali dilaksanakan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Banjar, Martapura, Jum’at pagi (21/10).
Tampak hadir Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur beserta istri, Hj Nur Gita Tiyas, Sekda Banjar H Nasrunsyah dan seluruh SKPD lingkup Pemkab Banjar.
Bupati Banjar yang kerap disapa Guru Khalil berharap, tradisi sepeda religi ini bisa diagendakan setiap tahunnya.
“Dahulu para santri kita bila ke ponpes naik sepeda pancal. Belajar ke rumah-rumah guru juga pakai sepeda. Kita sangat gembira menyaksikannya. Mengingat waktu dulu, saya belajar ke ponpes maupun ke rumah guru naik sepeda saja,” terang Guru Khalil bernostalgia.
Wakil
Bupati Banjar H Saidi Mansyur juga ikut bergabung bersama para santri.
Meskipun berpeluh ria, seluruh santri tetap mengayuh sepeda mereka.
Sesekali terdengar, “aduuh….capeknyaaa!” terucap begitu saja dari mulut
seorang santri. Bahkan ada juga yang terlepas pedal sepedanya. Namun
mereka tetap semangat melanjutkan.
Uniknya, sederetan sepeda yang sedang melaju bersama-sama, pengendaranya berpakaian sarung. Ada juga yang mengenakan celana. Menggelitik memang. Namun itulah uniknya acara sepeda santai religi tahun ini.
Rute yang ditetapkan panitia berangkat dari halaman kantor Pemkab Banjar, menuju kearah Desa Dalam Pagar, lalu ke makam KH Kasful Anwar, dilanjutkan ke makam KH Anang Sya’rani dan ke makam KH Abdul Qadir Hasan atau Guru Tuha. Terakhir finish di lapangan Alun Alun Ratu Zalecha (RTH) Martapura.
Di sini, panitia membagikan banyak hadiah. Hadiah utama berupa lima unit sepeda. Doorprizenya dari Wakil Bupati Banjar, masing – masing Rp. 500.000,- kepada lima pemenang. Doorprize berdasarkan hasil pengundian kupon yang sudah diberikan kepada para santri atau peserta yang mengikuti sepeda religi dan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Banjar. (yani/reza).
Uniknya, sederetan sepeda yang sedang melaju bersama-sama, pengendaranya berpakaian sarung. Ada juga yang mengenakan celana. Menggelitik memang. Namun itulah uniknya acara sepeda santai religi tahun ini.
Rute yang ditetapkan panitia berangkat dari halaman kantor Pemkab Banjar, menuju kearah Desa Dalam Pagar, lalu ke makam KH Kasful Anwar, dilanjutkan ke makam KH Anang Sya’rani dan ke makam KH Abdul Qadir Hasan atau Guru Tuha. Terakhir finish di lapangan Alun Alun Ratu Zalecha (RTH) Martapura.
Di sini, panitia membagikan banyak hadiah. Hadiah utama berupa lima unit sepeda. Doorprizenya dari Wakil Bupati Banjar, masing – masing Rp. 500.000,- kepada lima pemenang. Doorprize berdasarkan hasil pengundian kupon yang sudah diberikan kepada para santri atau peserta yang mengikuti sepeda religi dan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Banjar. (yani/reza).
Post A Comment:
0 comments: