Banjar Kenalkan Wisata Kerbau Rawa

Share it:
Martapura, infoPublik - Kabupaten Banjar mempunyai destinasi pariwisata yang menarik dan boleh dibilang lengkap. Mulai dari wisata alam berupa pegunungan, jeram, air terjun, seni, budaya, belanja, sejarah, kuliner bahkan wisata religi semua ada.
Hebatnya, destinasi wisata unggulan tersebut rata-rata bersifat spesifik dan endemik, eksklusif hanya ada di Kabupaten Banjar, sehingga tidak akan bisa ditemui di daerah lain.
Di antara destinasi wisata eksklusif di Kabupaten Banjar, potensi destinasi wisata yang benar-benar menawarkan eksotisme eksklusif adalah wisata kerbau rawa atau yang oleh masyarakat setempat menyebutnya sebagai hadangan kalang.
“Wisata kerbau rawa ini adanya di Desa Alalak Padang, Kecamatan Cintapuri Darussalam Kabupaten Banjar.  Untuk menuju Desa Alalak Padang, bisa ditempuh  melalui  jalur darat dengan jarak sekitar 50 km selama kurang lebih 1,5 jam dari Kota Martapura,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Haris Rifani,baru-baru ini.
Kerbau rawa oleh masyarakat setempat diternak di lahan rawa bahkan memiliki kalang atau kandang di atas rawa. Berbeda dengan kerbau pada umumnya yang sesekali saja berendam di kubangan air, kerbau rawa menghabiskan hampir seluruh harinya di dalam rawa, mereka naik ke kandang ketika sore menjelang malam dan segera turun ke rawa-rawa untuk mencari makan dan aktivitas lainya begitu matahari pagi menampakkan sinarnya.
Dari Desa Alalak Padang untuk menuju kandang kerbau, tidak bisa melalui jalur darat, tapi menggunakan transportasi air seperti kelotok (sejenis perahu bermesin tempel) dari dermaga Desa Alalak Padang.
Perjalanan dari Dermaga Desa Alalak Padang menuju kandang kerbau yang ada di tengah rawa-rawa memerlukan waktu kurang lebih 10 menit. Walau hanya sebentar, ini merupakan perjalanan yang sensasional dan akan memberikan pengalaman tak terlupakan. Kita akan disuguhi dengan pemandangan deretan rumah panggung dan juga aktivitas khas masyarakat setempat.
“Selain itu di sepanjang perjalanan, kita juga disuguhi pemandangan ekosistem rawa dengan berbagai vegetasi tanaman air seperti eceng gondok dan purun kudung, makanan utama kerbau rawa yang sebagian menutupi permukaan rawa,” jelas Haris.
Kandang-kandang kerbau rawa terbuat dari susunan kayu gelondongan dan dilengkapi dengan pagar di sekelilingnya. “Saya rekomendasi waktu paling bagus untuk melihat aktivitas kerbau rawa, termasuk mengambil gambar adalah pada pagi hari waktu kerbau rawa turun ke air dan sore hari waktu mereka naik kandang,”ujarnya. (MC-Kab.Banjar/nuary/dani/eyv)



Share it:

banjarkab

Info Publik

media

Post A Comment:

0 comments: