Operator UPJA Berlatih Kelola Alsintan

Share it:
Martapura, infoPublik – Sebanyak 15 orang operator serta manajer pengelola alat dan mesin pertanian (alsintan) di Kabupaten Banjar berkesempatan menimba ilmu tentang pengelolaan alsintan. Para operator dan manajer dari berbagai  kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan ini diharapkan paham tentang cara mengelola dan memelihara alsintan yang mereka miliki.
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Banjar, bekerjasama dengan PT Kubota Indonesia Semarang dan CV Karya Hidup Sejahtera Jogjakarta, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para operator dalam pengelolaan Alsintan, yang dilaksanakan mulai 24 hingga 27 Juli.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Banjar Ir Muhammad Fachry menjelaskan bahwa, pada  tiga tahun terakhir alsintan di Kabupaten Banjar yang berasal dari kementan lebih dari 800 unit dan 500 unit lebih merupakan produk dari Kubota.
“Hal itu sangat penting bagi para operator alsintan dan manajer UPJA untuk mendapat pelatihan secara langsung dalam pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaannya alsintan.” ujarnya, Rabu (26/7).
Saat ini, lanjut Fachry, penggunaan alsintan mutlak diperlukan utk mengembangkan usaha tani tanaman pangan dan hortikultura, serta mengurangi kejerihan kerja para petani dalam bercocok tanam.
Kepala Seksi Alsintan Dinas TPH Kabupaten Banjar H Zulkifli menjelaskan, untuk keperluan diklat tersebut, pihaknya hanya menyipakan tiket pesawat pulang dan pergi, sedangkan keperluan lain selama diklat difasilitasi oleh PT Kubota Indonesia  dan CV Karya Hidup Sejahtera.
Pada pembukaan diklat di PT Kubota Indonesia (PT KI) Semarang, Direktur sekaligus Marketing Manager PT KI,  Paring Husodo  menginformasikan bahwa UPJA bisa dikembangkan sebagai bengkel dan distributor suku cadang. Fungsi tersebut lantaran banyaknya mesin pertanian yang  disalurkan PT KI ke Kabupaten  Banjar dan digunakan oleh para petani.
“Saya rasa di Kabupaten Banjar perlu bengkel sekaligus penyedia sparepart, karena pemeliharaan alsintan merupakan bagian penting untuk menjaga performa dan keawetan alsintan,” jelasnya.
Sedangkan H.Ilmi Syahrani Manager UPJA Harapan Warga di Desa Sungai Tabuk yang merupakan salah satu peserta diklat berharap, agar UPJA yg dikelolanya dpt dijadikan bengkel sekalian distributor sparepart.
Setelah mengikuti pelatihan, para peserta diajak melihat proses pembuatan dan perakitan mesin Kubota serta peninjauan ke pabrik pembuatan dan perakitan Hand Traktor Quick di CV.KHS Jogjakata.(MC-Kab.Banjar/riza/dani/eyv)
Share it:

Info Publik

media

Post A Comment:

0 comments: