Martapura, infoPublik – Dewi (31), salah seorang warga binaan di lembaga pemasyarakatan perempuan kelas II Martapura, bertekad akan mengubah nasib menjadi perajin kain sasirangan, usai menjalani masa hukuman.
Wanita asal Kota Banjarmasin ini, kemarin memperoleh pelatihan tentang pembuatan kain khas Banjar yakni sasirangan. Dia mengatakan akan mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh agar bisa mempraktekkan ketika sudah bebas.
 “Saya ingin jadi perajin sasirangan habis hukuman nanti, walaupun mungkin terkendala permodalan,” ujar Dewi yang mengaku pernah mendapat pelatihan serupa di lapas Teluk Dalam Banjarmasin.
Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, menggelar pelatihan desain dan pencelupan sasirangan di lembaga pemasyarakatan perempuan kelas II Martapura, Kamis (16/11).
Kegiatan yang dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Banjar Hj Raudatul Wardiah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan warga binaan.
Harapannya, kelak warga binaan bisa menerapkan bekal keterampilan yang didapat setelah terbebas dari hukuman. “Kita hanya bisa mengikutsertakan 10 warga binaan, karena mereka yang memiliki dasar pengolahan sasirangan,” ujarnya.
Pembukaan kegiatan tersebut ditandai penyerahan seperangkat alat peraga oleh Hj Raudatul Wardiah kepada perwakilan peserta. Mereka, selanjutnya akan mengikuti pelatihan selama tiga hari dengan narasumber Sukmawati, salah satu pengusaha sukses sasirangan di kota Martapura.
Sukmawati berharap, peserta agar bisa bersungguh sungguh mengikuti pelatihan. Sebab ini merupakan kesempatan terbaik bagi warga binaan yang berkeinginan menjadi perajin sasirangan. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu mengeluarkan ide-ide terbaiknya.
“Sehingga nantinya dapat tercipta motif-motif baru yang belum ada di pasaran yang diciptakan oleh warga binaan,” katanya.
Lapas perempuan kelas II Martapura ini sendiri dihuni sebanyak 421 warga binaan.(MC-Kab.Banjar/kanalk/dani/Kus)