Kendalikan Penyakit Asma dan Paru, Banjar Latih Petugas Medis

Share it:
Martapura, Infopublik- Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar bekerja sama dengan Projek Hope Indonesia melaksanakn pelatihan bagi petugas medis untuk mengendalikan penyakit asma dan paru. Pelatihan tersebut dilaksakan di Hotel Q Dafam Syariah Banjarbaru, Rabu (18/7).
Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memberikan penyegaran tentang informasi khususnya kepada para tenaga medis, terkait tataletak penyakit asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang menjadi sepuluh besar penyakit yang dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya.
Hadir pada acara tersebut Sekda Banjar H Nasrunsyah, yang sekaligus membuka acara tersebut. Juga hadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansah, MKes, Direktur Projek Hope Indonesia Susanti, perwakilan Kementrian Kesehatan Dr. Dian Mutia, para Doktor dan para perawat, rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kabupaten Banjar.
Sekda Banjar H Nasrunsyah mewakili Bupati Banjar H Khalillulrahman menyampaikan sangat mengapresiasi dengan diadakannya pengendalian dan pelatian terhadap penyakit asma dan penyakit paru dengan pendekatan praktis kesehatan paru fasilitas ditingkat pertama. Kegiatan ini untuk merealisasikan meningkatkan kesehatan yang merupakan salah satu prioritas pertama dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Banjar yang ingi mencapai sejahtera dan barokah.
 “ Kita bangga dengan adanya program dari kegiatan ini yang di sponsor ataupun diplopori oleh direktur Projek Hope dan dari Kementrian Kesehatan karena ternyata masihbanyak penderita asma di Indonesia terutama dari hasil kajian didapatkan 4,5 persen penderita di Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Dihawatirkan bagi penderita asma ini apabila tidak melakukan pengobatan maka akan menjadi manusia yang tidak produktif. Sekda  mengharapkan peserta yang dilatih pada hari ini bisa menjadi doctor dan para medis yang bisa mengobati lebih baik lagi, dan terutama bagi para penyuluh untuk dapat mengajak masyarakat yang menderita sakit asma dapat melakukan pengobatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansah MKes, menjelaskan kegiatan ini adalah salah satu tindaklanjut dari kegitan yang telah dilakukan survei ke sepuluh puskesmas. Berdasarka hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 2013 penyakit asma nomor tiga yang menyebabkan kematian sehingga teman-teman dari Projek Hope dan Kementrian Kesehatan sangat antusias dalam melakukan kegiatan penanganan ini.
“Dari data terakhit pada tahun 2016 dan 2017 bahwa penyakit asma di Kabupaten Banjar apabila dipersentasekan mencapai 15% yang mengidap penyakit asma, kalau didiamkan dan kita abaikan permaslahan ini terutama asma ini akan menjadi penting. Sehingga kami sangat berterimakasih kepala Projek Hope dan Kementrian Kesehatan yang telah memberikan pelatihan untuk penyakit asma dan PPOK,” ujarnya.
Direktur Projek Hope Indonesia Susanti menjelaskan, asma adalah  penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk.  Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.
Sedangkan peradangan paru berkembang dalam jangka waktu panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru akibat pembengkakan dan lendir atau dahak, sehingga penderitanya sulit bernapas. Sebagian besar pederita PPOK adalah orang-orang yang berusia paruh baya dan perokok. Penderita penyakit ini memiliki risiko untuk mengalami penyakit jantung dan kanker paru-paru.
“Besar harapan kedepan agar dapat bekerja sama dalam menangani penyakit asma terutama untuk Kabupaten Banjar agar dapat menunjukkan kepada kabupaten lain, bahwa penyakit asma apabila ditangani dengan baik akan menjadikan harapan besar bagi Kementrian Kesehatan nantinya” ujarnya.
Kementrian Kesehatan Dr. Dian Mutia, menjelaskan dari hasil studi parmatif yang didapatkan pada bulan Februari - Mei terutama di Kabupaten Banjar di dapatkan dan perlu adanya pelatihan bagi tenaga kesehatan dipuskesma dalam mendiaknosa dan memetapkan dari penyakit asma.
Diakhir acara pembukaan pelatian pengendalian asma dan PPOK dengan pemberian penyerahan bingkisan kepada peserta pelatihan yang diwakili oleh Dr. Rina  Puskesmas Gambut dan  Sanjaya Karang Intan 2. (mc-kominfo-kab.banjar/Dessy/Dani)
Share it:

banjarkab

Post A Comment:

0 comments: