Masyarakat Di Latih Budidayakan Tanaman Florikultura

Share it:
Martapura, Infopublik - Dalam rangka mengembangkan tanaman florikultura Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar dan TP PKK Kabupaten Banjar menggelar Bimbingan Teknis dan Pengawalan Kawasan Florikultura di Aula Kantor Desa Bincau, Kamis (11/04).

Ketua TP PKK Kabupaten Banjar, Hj Raudhatul Wardiyah dalam sambutannya mengatakan, melaksanakan bimbingan teknis ini bertujuan untuk mendorong dan memotivasi masyarakat dalam mengembangkan tanaman florikultura, khususnya di Desa Bincau.

Khususnya ibu-ibu diajak untuk lebih mengembangkan tanaman florikultura seperti bunga melati, kenanga dan mawar. Karena desa Bincau ini merupakan salah satu desa sentra produksi bunga melati, selain Desa Labuantabu, Pandakdaun, dan Desa Jingahhabang,”ujarnya

Masyarakat diharapkan bisa membudidayakan tanaman bunga dengan baik, agar hasilnya bagus dan melimpah sehingga bisa memenuhi permintaan konsumen yang cukup banyak. Biasanya bunga melati digunakan untuk rangkaian hiasan pengantin adat Banjar, Sunda dan Jawa.

"Kedepannya pembudidayaan florikultura khususnya bunga melati, mawar dan kenanga semakin baik dan berkualitas, bahkan bisa sampai ketahap teknologi pengolahan bunga melati misalnya minyak wangi dan lainnya. Kami berharap dari pihak Direktorat Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, bisa membantu," katanya.

Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Sumardi Noor mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkab Banjar dalam hal pembudidayaan bunga. Terlebih diolah kembali menjadi minyar urut dan minyak wangi yang bisa di jual ke pasaran.
Kedatangannya di Desa Bincau Martapura Kabupaten Banjar tidak seorang diri, dia turut serta mengajak pengusaha minyak wangi yang sudah sukses berkecimpung di Jawa, yakni HM Setiyono agar bisa berbagi pengalaman kepada pembudidaya florikultura yang ada di Kabupaten Banjar.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, M Fachry mengatakan akan mengembangkan florikultura di Kabupaten Banjar. Mulai dari meningkatkan kualitas panen hingga memperluas areal tanam, mengingat ada potensi yang besar dari florikultura ini. Cara ini dapat menekan tingkat kehilangan pendapatan pasca panen, dengan meningkatkan keragaman produk olahan hasil pertanian, tentunya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Dia juga  menambahkan pada bimbingan teknis tersebut di ajarkan cara mengolah aroma terapi herbal dan massage oil. Keunggulannya tanaman pangan dan hortikultura ketersediaannya tidak tergantung pada musim dan dapat diolah menjadi produk-produk yang bernilai tinggi.

Peserta pelatihan atau bimbingan teknis ini ada dari beberapa desa dengan mengirimkan perwakilan setiap desa ada lima orang. Diantaranya petani dari di Desa Jingahhabang, Jingahhulu, Desa Bincau, Desa Labuhantabu. Program ini menigkatkan kemampuan petani dalam penanganan pasca panen dan pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura, menjadikan desa sebagai sarana pelatihan pengolahan hasil sebagai desa percontohan one village one product. (McKominfoBanjar/Ags/Hendy)
Share it:

banjarkab

Post A Comment:

0 comments: