Martapura,
InfoPublik -- Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang
diterapkan di Kabupaten Banjar, melakukan panen padi di lokasi Pilot
Project Serasi 2018, Desa Tajau Landung dan Keliling Benteng Kecamatan
Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Rabu (3/7/2019) pagi.
Turut melakukan panen padi, Kepala Dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, M Fachry dan
perwakilan Kementerian Pertanian, Wawan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas
setempat, serta para petani dan penyuluh pertanian.
Fachry menjelaskan, pilot project
program Serasi di Desa Tajau Landung dan Keliling Benteng Sungai Tabuk
Kabupaten Banjar dengan luasan 200 hektar. Sekitar 60 persen di
antaranya, sudah digarap.
Beberapa kecamatan lain yang juga
melakukan program tersebut di antaranya, di Kecamatan Cintapuri
Darussalam yakni Desa Simpang Lima dan Cindang Jaya. Sedangkan di
Kecamatan Martapura Barat di Desa Sungai Batang dan Sungai Rangas.
"Karakteristik dua wilayah itu berupa
tadah hujan sehingga bisa lebih awal digarap. Genangan air di area
persawahan tidak terlalu dalam," jelas Fachry.
Menurutnya, tahun ini Kabupaten Banjar
mendapat alokasi 38 ribu hektare untuk kegiatan Serasi yang digulirkan
Kementerian Pertanian. Saat ini tim konsultan dari Universitas Lambung
Mangkurat (ULM) juga masih terus bergerak di lapangan melakukan survei
investigasi desain (SID).
"Kegiatan ini guna menetapkan lahan yang
layak untuk pelaksanaan Serasi. Saat ini telah tercatat 22.776 hektare
hasil SID. Secara teknis luasan lahan ini telah dinyatakan aman, air
bisa dikelola atau diatur," terangnya.
Pihaknya dibantu TNI dalam pelaksanaan
Serasi. Pada level di lapangan, PPL didampingi babinsa melakukan
pendampingan kepada para petani. Pola penanaman program Serasi yakni
Tabela (tanam benih langsung). Ini artinya, kondisi lahan mesti
macak-macak atau minim air (becek) sehingga benih padi mudah ditaburkan.
"Dua lokasi sejak beberapa pekan lalu
mulai jalan kegiatannya yakni di Sungai Rangas dan Sindang Jaya. Kalau
yang sudah tanam di Simpang Lima. Setelah lebaran kegiatan Serasi juga
mulai intens direalisasikan di wilayah Kecamatan Mataraman, Astambul,
termasuk juga di Karang Intan," sebutnya.
Program Serasi memang mempersyaratkan
tata air yang baik, karena itu lahan yang telah ditetapkan sesuai hasil
SID, dibenahi tata airnya. Upaya itu penting guna mengendalikan air,
terutama saat musim penghujan dan musim kemarau.
Pembenahan tanggul juga dilengkapi
pintu-pintu airnya untuk mempermudah mempertahankan genangan air
secukupnya di hamparan lahan.
"Dibikin pintu-pintu supaya air di lahan
tiral langsung habis. Itu pembuatan tata airnya per kluster. Satu
kluster minimal 100 hektare, di blok dengan tanggul keliling, Target
kami setidaknya terealisasi 20-an ribu hektare karena kan memang
peralatan yang tersedia terbatas," ungkapnya.
Pada lahan lebak realisasinya agak lama
karena tanan padi lokal yang ditanam petani panen saat kemarau sekitar
Juli atau Agustus hingga September. "Jadi nanti di sebagian wilayah
mungkin realisasinya sekitar Oktober atau November," sebutnya.
Perwakilan dari Kementerian Pertanian
(Kementan) Wawan mengatakan, kegiatan penanaman dilakukan di dua
wilayah. Yakni di Kecamatan Cintapuri Darussalam dan Martapura Barat.
Meski berat, lanjut Wawan, potensi lahan
rawa yang siap untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian harus
dilakukan. Pasalnya, ini diperlukan untuk mewujudkan Indonesia jadi
lumbung pangan.
"Pengamanan ketahanan pangan nasional
melalui jumlah hasil produksi juga perlu terus ditingkatkan. Ini juga
sebagai upaya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan Luas Areal Tanam
komoditas pertanian. Lalu sasaran akhir kedaulatan pangan pada tahun
2045," tutur Wawan.
Guna mempermudah pengerjaan, Kementan
telah mempersiapkan berbagai faktor pendukung, seperti membangun jalan
agar mempermudah masuknya alat berat ke lokasi.
Kalsel merupakan wilayah yang mendapat
perhatian khusus dalam merealisasikan program serasi mengingat lahan
rawa yang tersedia cukup luas. Kementan menyediakan dana Rp600 miliar,
terbesar kedua setelah Sumatera Selatan (Sumsel) yakni Rp 800 miliar.
"Kami akan memberikan contoh cara mengelola lahan rawa dan
memfasilitasinya hingga berjalan, seperti membuka akses ke lokasi,"
tutup Wawan. (MC Kominfo Kab.Banjar/Ags/Prs/Dani)
Post A Comment:
0 comments: