Martapura, InfoPublik- Ribuan jama'ah padati acara
puncak peringatan Haul ke-51 KH Anang Sya'rani Arif di makam beliau Desa
Melayu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Rabu (15/1/2020).
Nampak hadir Bupati Banjar, H Khalilurrahman
bersama para Habaib dan Ulama, serta Forkopimda dan sejumlah kepala SKPD
lingkup Pemkab Banjar duduk bersama dengan ribuan Jamaah lainnya yang mempadati
jalan hingga gang-gang kecil.
Rangkaian acara haul tersebut dimulai dengan
pembacaan Surah Yasin dan tahlil bersama, dilanjutkan dengan melantunkan
syair-syair Maulid Habsy. Kemudian pembacaan ayat suci Al Quran oleh Qari muda
asal Bima, Nusa Tenggara Barat, Syamsuri Firdaus peraih juara pertama MTQ
Internasional ke-7 yang digelar di Istanbul, Turki. Adapun tausyiah agama
disampaikan oleh Habib Ali Zainal Abidin al Hamid dari Malaysia.
Sementara itu, pada pembacaan manaqib (biografi)
yang dibacakan oleh Guru Itqan Khalilurrahman. Ia menyampaikan KH. Anang
Sya’rani Arif lahir di Kampung Melayu, Martapura Tahun 1914, wafat 17 Juni 1969
pada usia 55 tahun. Beliau adalah seorang ulama besar dari Martapura Kabupaten
Banjar Kalimantan Selatan.
"Beliau adalah pengasuh dan pimpinan Pondok
Pesantren Darussalam Martapura Periode Kelima (Tahun 1959 s/d 1969), dan juga
guru dari ulama kharismatik Martapura, Syekh KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau
Guru Sekumpul," ungkapnya
Adapun KH. Anang Sya’rani Arif merupakan salah
satu ulama yang terkenal ahli Hadist atau Muhadistin. Keistiqomahannya dalam
menuntut ilmu agama serta pengamalannya sudah ditunjukan sejak kecil, bersama
dengan sepupunya yang juga merupakan ulama besar asal Kota Martapura Syekh M
Syarwani Abdan atau yang lebih terkenal dengan panggilan Guru Bangil.
Dalam usia yang sangat muda Syekh M Sya’rani dan
Syekh M Syarwani langsung dididik oleh Wali Allah Syekh M Kasyful Anwar yang
juga merupakan paman beliau. Pada tahun 1350 H/1930 M, Ia dan sepupunya Syekh
Muhammd Syarwani Abdan Bangil berangkat ke tanah suci Makkah untuk menunaikan
Ibadah Haji sekaligus menimba ilmu ditempat sumbernya dengan diantar langsung
oleh sang paman yakni KH.Kasyful Anwar.
Setibanya mereka di tanah suci Makkah dalam
didikan dan pengawasan sang paman, keduanya belajar dengan tekun.
"Ibarat siang bercermin kitab malam
bertongkat pensil. Di antara guru guru yang banyak memberikan pelajaran kepada
mereka adalah Al-‘Alim al-Allamah as-Sayyid Amin al-Kutbi, Al-‘Alim al-Allamah
Syeikh Umar Hamdan, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Ali bin Abdullah al-Banjari,
Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Bakri Syatha, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Muhammad
Ali bin Husein al-Maliki, dan Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Ahyad
al-Bughuri," terangnya.
Dari didikan mereka yang penuh keikhlasan,
akhirnya Ia menjadi ulama ternama dan ahli dalam bidang ilmu hadist dan tafsir.
Ia pun menyandang gelar Muhaddist yaitu seseorang yang ahli dan hafal dalam
ribuan matan hadist lengkap dengan sanadnya. Ia juga Khalifah dari gurunya,
Syeikh Umar Hamdan. Karena ketekunan mereka berdua, maka terkenalah mereka
berdua di tanah suci Makkah hingga diberi julukan Dua Mutiara dari Banjar.
Setelah 22 tahun menimba ilmu dari Tanah Suci
Makkah dan sempat menjadi pengajar di Masjidil Haram maka sekitar tahun 1952
beliau kembali ke tanah air.
Ketika kembali ke kampung halaman Ia langsung
menerima tongkat estafet kepemimpinan dari gurunya yakni KH. Kasyful Anwar.
Selain sebagai pemimpin di Darussalam Al-Muhaddist Syekh Anang Sya’rani Arif
juga mengadakan pengajian khusus guru – guru dikediamannya di Kampung Melayu
Martapura.
Selama mengasuh PP Darussalam Martapura, Syekh M
Sya’rani Arif telah banyak mendidik dan mencetak ulama besar khususnya di
Kabupaten Banjar. Salah satu ulama yang pernah belajar kepada beliau adalah Al
Alim Al Mukarrom Al Alamah Al Arif Billah Al Qutbh Syekh M Zaini bin Abdul
Ghani (Guru Sekumpul), KH Mahfuzh Amin, KH, Salim Ma’ruf, KH Mukhtar HS dan KH
Abdusyukur. Beliau juga mengarang kitab, salah satunya Thanwirut Thulab (Ilmu
yang menguraikan tentang Ushul Hadist) dan Hidayatuz Zaman (Berisi Hadist
tentang akhir zaman).
Adapun Bupati Banjar, KH Khalilurrahman yang juga
sekaligus sebagai menantu dari KH. Anang Sya'rani Arif menyampaikan, selaku
pemimpin daerah mengucapkan syukur dan terimakasih atas terlaksananya acara
ini.
“Acara haul ini merupakan wujud kecintaan dan
penghargaan kepada salah seorang waliyullah atas jasa dan perjuangannya dalam
memajukan Islam,” ungkapnya.
Post A Comment:
0 comments: