Yogyakarta, Infopublik – Kepala Bappeda Litbang
Banjar Hj. Galuh Tantri Narindra, Kepala DPMPTSP Hj. Ida Pressy serta
Kabid Perekonomian Bappedalitbang Santi Nurlaela, turut berhadir dalam
acara Forum Koordinasi dan Konsultasi bidang Peningkatan Pelayanan Publik
yang dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur
(Kominfotur) Kemenko Polhukam Marsda TNI Rus Nurhadi Sutedjo di Hotel Tentrem
Yogyakarta, Kamis (05/03/2020).
Kemenko Polhukam memilih Provinsi D.I. Yogyakarta
sebagai tempat pelaksanaan FKK kali ini karena sebagai salah satu daerah yang
memiliki Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan pelayanan yang cukup efektif dan
baik.
Dalam forum ini, Tantri yang juga sekaligus
sebagai Ketua Tim Percepatan MPP Barokah Kabupaten Banjar melalui media
sosialnya mengatakan bahwa Kabupaten Banjar akan menjadi kabupaten pertama di
Kalsel yang ber-MoU terkait peningkatan pelayanan publik melalui MPP.
“Insya Allah pada 10 Maret 2020, Bupati Banjar
akan menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kemenpan RB di Jakarta,
dan kita akan terus berbenah untuk lebih baik dalam memberikan pelayanan publik
terhadap masyarakat,” terangnya.
Forum kali ini mengangkat tema 'Percepatan
Penyelengaraan Pelayanan Terpadu Melalui Mal Pelayanan Publik Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik'. Tema ini menjadi penting dan layak
mendapat perhatian serius, mengingat pelayanan negara terhadap warga negaranya
merupakan amanat yang tercantum dalam UUD 1945 dan diperjelas kembali dalam UU
No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Marsda TNI Rus Nurhadi Sutedjo dalam sambutannya
mengatakan berdirinya pelayanan terpadu generasi ketiga, yaitu Mal Pelayanan
Publik (MPP), merupakan langkah pembaharuan bagi sistem pelayanan publik di
Indonesia. Mal Pelayanan Publik dianggap lebih progresif memadukan pelayanan
dari pemerintah pusat, daerah, dan swasta dalam satu gedung.
"Pelayanan MPP dikombinasikan dengan
penggunaan teknologi informasi sebagai jawaban atas tantangan revolusi 4.0 yang
saat ini sedang dihadapi dunia. Harapannya akan tersedia pelayanan publik yang
lebih mudah diakses dan nyaman digunakan," ujarnya.
Ia juga menambahkan, generasi pertama layanan
terpadu di Indonesia adalah Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA) yang kemudian
berevolusi menjadi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Kehadiran Mal Pelayanan
Publik (MPP) sebagai generasi ketiga dapat memayungi PTSP tanpa mematikan
pelayanan yang sudah ada sebelumnya, dalam hal ini peran PTSP justru diperluas
sebagai motor penggerak MPP.
Narasumber yang dihadirkan dalam forum ini yakni,
Asisten Deputi Pelaksanaan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wil. I Noviana Adriana
dari KemenpanRB, Direktur Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Kerjasama
Sugiarto dari Kemendagri, dan Kepala DPMPPT Kab. Sleman Retno Susiati. (mc.
banjar/briefda-ADB)
Post A Comment:
0 comments: